PPIDK ASIANIA

Kupas Tuntas Beasiswa Kawasan Asia-Oseania: Malaysia

Menuntut Ilmu Ke Negeri Jiran

(Nanjing,27 –Juni-2021) Malaysia tidak hanya memperkuat reputasi sebagai salah satu tujuan wisata dunia lewat taglineTruly Asia”. Negeri jiran ini juga merupakan salah satu tujuan pendidikan yang diakui secara internasional. Salah satu alasannya adalah karena Kementerian Pendidikan Malaysia menerapkan standar yang cukup tinggi untuk sejumlah universitas sehingga menghasilkan kualitas pendidikan yang terjamin. Minggu, 12  Juni 2021 pukul 13:30-15:30 WIB telah berlangsung kegiatan Webinar Kupas Tuntas Beasiswa Asia-Oseania: Malaysia yang bertemakan “Menuntut Ilmu Ke Negeri Jiran”. Webinar ini diselenggarakan rutin oleh kepengurusan PPI DK Asia-Osenia periode 2020-2021. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak teman teman untuk mendapatkan beasiswa perkuliahan dan berbagi pengalaman agar mendapatkan beasiswa di Malaysia.

Acara ini dihadiri dengan narasumber mahasiswa undergraduate yang sedang berkuliah di Albukhary International University yaitu Bintang Astiana dan mahasiswa postgraduate yaitu Yosua Setiawan. Kedua narasumber ini dihadirkan karena telah berpengalaman dalam mendapatkan beasiswa perkuliahan di Malaysia. Acara ini juga dimoderatori oleh Asyroffudin Fadhlullah selaku anggota Departement Pendidikan dan Litbang PPI DK Asia-Oseania.

Pembahasan seru seputar beasiswa ini dihadirin oleh sekitar 40 peserta, dan dibuka dengan sambutan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Dr. Mokh. Farid Maruf dan Ketua Umum PPI Malaysia, Haidar Mohalisi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Bintang Astiana, yang menjelaskan bagaimana dia mendapatkan 2 (dua) jenis beasiswa yaitu Beasiswa Baznas dan Beasiswa Al Bukhary Foundation. Narasumber juga menjelaskan kualifikasi pendaftaran yang harus diikuti bila ingin mengajukan kedua beasiswa tersebut diantaranya; Lulusan SMA/ Sederajat, berusia 18-21 tahun, bersedia untuk tidak menikah, penghasilan orang tua maksimal Rp. 4.000.000 perbulan dibuktikan dengan slip gaji atau keterangan surat penghasilan.

Tak lupa, sertifikat Bahasa Inggris IELTS/TOEFL akan menjadi nilai tambah dalam proses seleksi beasiswa tersebut. CV atau surat rekomendasi dari tokoh masyarakat juga perlu dipersiapkan oleh para peserta jika ingin mendapatkan beasiswa tersebut. Beasiswa Al Bukhary Foundation meliputi 100 persen biaya kuliah, uang saku senilai RM 450/ Rp. 1.500.000 per bulan, hostel, T shirt, notebook dan flashdisk.

Pemaparan materi dilanjutkan oleh Yosua Setiawan, dimana dia menceritakan bagaimana dia mendaftar melalui https://biasiswa.mohe.gov.my/INTER/  dengan mempersiapkan 7 dokumen seperti yang telah tertera pada website, yaitu (1) Application form, (2) Fotocopy paspor yang telah dilegalisir min. 6 bulan valid, (3) Trasnkrip nilai yang telah dilegalisir mulai dari sertifikat undergraduate study, transkrip nilai yang berisikan mata kuliah dan IPK, (4) Fotocopy English language proficiency (IELTS atau IBT toefl), (5)Surat rekomendasi dari 2 orang seperti dosen, supervisor, dll, CV dan juga Research Proposal.

Setelah sesi materi, moderator untuk membuka sesi pertanyaan untuk para peserta webinar. Salah satunya, tanggapan Azira, di Kolom Chat Zoom “Halo mas yosua, saya zira dari unri ingin bertanya. Apakah untuk mengikuti beasiswa MIS ini tidak mungkin untuk jurusan education?” Kemudian disusul dengan pertanyaan menarik lainnya yang kemudian dijawab oleh para narasumber secara lugas dan menarik. Untuk video lengkap Webinar kupas tuntas beasiswa kawasan Asia-Oseania:Malaysia dapat diakses melalui Youtube channel PPI DK Asia-Oseania di https://www.youtube.com/channel/UCrT8mbY7_pTDkRQXVRe6xIw/featured

Segala informasi dan kegiatan terkait PPI Dunia Kawasan Asia-Oseania dapat diakses melalui laman website https://asiania.ppi.id/ juga dapat dikunjungi akun sosial media @ppidkasiaoseania (Instagram); @ppiasiaoseania (Twitter) ; dan PPID Kawasan Asia-Oseania (Facebook). Salam Asik. Aspirasi, Sinergi, Kontribusi.

(Ryan.a. m, Media internal Departemen Media dan Komunikasi PPIDK Asia-Oseania)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *