PPIDK ASIANIA

Kupas Tuntas Beasiswa Kawasan Asia-Oseania: Korea Selatan

Scholarship For Undergradudate & Postgraduate Program

(Nanjing,27-Juni 2020) Seperti kita ketahui, perekonomian di Korea Selatan saat ini sedang berkembang pesat, sehingga tingkat pengangguran sangat rendah, dan berbagai fasilitas seperti transportasi umum sangat memadai. Jika kamu ingin kuliah ke Korea Selatan, sekarang adalah saat yang tepat karena Korea Selatan juga telah meningkatkan fokus dan anggaran untuk pendidikan tinggi, supaya dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas, dan dapat berkompetisi dalam perekonomian global. Pada Jumat, 6 Juni 2021 pukul 13:30-15:20 WIB lalu, telah berlangsung kegiatan Webinar Kupas Tuntas Beasiswa Asia-Oseania: Korea Selatan yang bertemakan “Scholarship for Undergradudate & Postgraduate Program”. Webinar ini diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Litbang PPI DK ASIANIA periode 2020-2021.

Acara ini menghadirkan Dinda Terasia, narasumber yang sedang menempuh jenjang studi S1 nya di Inha University. Selain itu hadir pula narasumber lain yaitu Dimas Harris Sean Keefe yang sedang menempuh pendidikan S3 di Pusan National University.Kedua narasumber tersebut telah berpengalaman mendapatkan beasiswa perkuliahan di Korea selatan dengan jalur Government Scholarship. Acara ini juga dimoderatori oleh Adelannisa Dinda Alqautshar selaku Anggota Departement Media dan Komunikasi PPIDK Asia-Oseania yang membuat webinar menjadi terasa hidup dan interaktif.

Pembahasan seru seputar beasiswa Korea Selatan yang dihadiri sekitar 50 peserta ini dibuka dengan sambutan dari Koordinator PPI DK Asia-Oseania periode 2020/2021, Adi Kusmayadi. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Korea Selatan, Gogot Suharwoto, Ph.D juga turut memberikan sambutannya pada kesempatan ini. Pemaparan pertama disampaikan oleh Dinda Terasia. Dalam penuturannya, Dinda menjelaskan alasannya melanjutkan studi di Korea Selatan adalah karena negara Korea Selatan adalah salah satu negara yang mampu mendukung minatnya di bidang teknologi. Dinda juga menyampaikan, bahwa beasiswa yang dia dapatkan meliputi biaya kuliah, pelatihan bahasa, tiket pesawat berangkat dan kembali saat selesai studi. Untuk kehidupan sehari hari, Dinda mendapatkan 900,000 won disamping asuransi dan akomodasi kedatangan sebesar 200,000 won. Tak hanya itu, setelah masa studi penerima beasiswa juga akan mendapatkan 100,000 won, serta tambahan akomodasi hingga pulang ke tanah air.

Persyaratan dokumen untuk mendaftar beasiswa ini juga disampaikan dalam acara ini, diantaranya adalah formulir (form 1), NIIED pledge (berprilaku baik kalau diterima), bukti kewarganegaraan pelamar dan orangtua seperti KTP dan Kartu Keluarga, personal statement, rencana study, 2 surat rekomendasi. Tidak hanya itu, rekomendasi dari Kepala Sekolah SMA (mengenai keaktifan non akademik) dan SMP (mengenai prestasi akademik) juga dibutuhkan. Form kesehatan yang berisikan ceklis penyakit, riwayat pernah ke rumah sakit dan hal hal yang terkait dengan riwayat kesehatan juga menjadi syarat utama. Karena beasiswa ini adalah untuk lulusan SMA terjemahan resmi dari Ijazah SMA/sederajat dan rapor SMA kelas 1 sampai 3 juga perlu dilampirkan.

Sertifikat bahasa Inggris yang diakui oleh Government Scholarship seperti TOEFL/IELTS juga menjadi kunci utama dokumen pendaftaran beasiswa ini. Jika anda memiliki sertifikat bahasa Korea atau TOPIK, hal ini tentu menjadi nilai tambah. Dinda juga menceritakan, untuk peserta yang lolos ke tahap selanjutnya, dibutuhkan tes kesehatan, fotocopy passport, dan sertifikat-sertifikat penghargaan.

Setelah pemaparan dari narasumber pertama terkait proses pendaftaran beasiswa, narasumber kedua, yakni Dimas Harris menekankan pada persiapan sebelum memilih kuliah di Korea Selatan diantaranya adalah memilih jurusan, melihat besar biaya hidup, serta beasiswa apa saja yang mendukung. Mengenai jurusan, narasumber merekomendasikan untuk menyesuaikan dengan passion atau minat pelamar seperti jurusan yang disukai, peluang kerja, serta peluang bisnis yang baik. Kaitannya dengan universitas, perlu juga untuk melihat ranking universitas yang dituju, lihat apakah universitas tersebut menyediakan jurusan yang diminati atau tidak. Tak lupa untuk memastikan bahasa yang digunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Korea.

Setelah sesi pemaparan, moderator untuk membuka sesi pertanyaan pertanyan untuk para peserta webinar. Salah satu tanggapan yang muncul adalah Dody dari PPI Filipinan lewat kolom chat zoom meeting. “Saya mau bertanya nih kak, kan age limit beasiswa tadi kan sekitar 24-25 kan ya, berarti untuk mahasiswa yang berminat untuk mengambil dual degree itu sangat minim/nihil ya kak, mengingat bachelor bachelor lulusnya 23-24 keatas? terus kalau yang SMA nya dibawah 3 tahun apa bisa kak?”. Pertanyan tersebut cukup menarik dan dirasa dapat mewakili peserta lainnya. Ada pula salah satu peserta yang bertanya mengenai “Untuk beasiswa (mahasiswa postgraduate) apakah bisa mendapatkan lebih dari 1 beasiswa dalam waktu bersamaan? Mayoritas cara mendapatkan beasiswa apakah hanya melihat IPK saja atau dipertimbangkan juga kegiatan di luar kampus?” dua pertanyaan tersebut dan banyak pertanyaan lainnya langsung dijawab oleh para narasumber secara lugas. Untuk video lengkap Webinar Kupas Tuntas Beasiswa Kawasan Asia-Oseania: Korea dapat diakses melalui akun Youtube PPI DK Asia-Oseania di https://youtu.be/j4LhAbpDPTo.

Segala informasi dan kegiatan terkait PPI Dunia Kawasan Asia-Oseania dapat diakses melalui laman website https://asiania.ppi.id/ dan juga dapat kunjungi akun sosial media di @ppidkasiaoseania (Instagram); @ppiasiaoseania (Twitter) ; dan PPID Kawasan Asia-Oseania (Facebook). Salam Asik. Aspirasi, Sinergi, Kontribusi.

(Ryan.a. m, Media internal Departemen Media dan Komunikasi PPIDK Asia-Oseania)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *